Sejarah Khalifah Umar bin Khattab oleh Muhammad Husain Haekal

Umar Bin Khattab adalah satu dari khulafaurasyidin yang memimpin kekhalifahan Islam pasca wafatnya Baginda Rasulullah. Umar menjadi khalifah kedua menggantikan Abu Bakar As Shidiq. Sosok Umar bin Khatab sangat berpengaruh di kalangan bangsa Arab karena keberanian, ketegasan, dan keteguhan jiwanya. Ia adalah pendukung, pengikut utama dakwah Nabi Muhammad SAW. Khalifah Umar berasal dari bani Adi, salah satu bagian suku Quraisy. Nama lengkapnya Umar Bin Khatab Bin Nafiel bin abdul Uzza. Ayahnya bernama Khaththab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Beliau lahir di Makkah tahun 581 Masehi.

Sebelum masuk Islam, Umar di kenal sebagai salah satu tokoh Quraisy yang menentang ajaran Islam. Ia bahkan sering melakukan penyiksaan terhadap pemeluk-pemeluk Islam. Umar juga pernah memiliki rencana akan membunuh Nabi Muhammad. Sebelum melaksanakan niatnya Umar justru mengetahui lebih dulu bahwa adiknya telah memeluk Islam. Umar segera bergegas pulang ke rumahnya dan sesampainya di rumah ia mendengar adiknya sedang membaca Alqur’an surat Thoha. Umar merebut lembaran Alquran dari tangan adiknya kemudian membacanya. Hati Umar langsung terguncang, dan saat itu juga ia menyatakan masuk Islam.

Setelah Umar Masuk Islam, posisi Nabi Muhammad makin kuat. Umar adalah seorang panglima perang dan terlibat langsung dalam berbagai peperangan seperti perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Setelah Umar menjadi khalifah, kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat mencakup wilayah Mesopotamia (Iraq) dan sebagian Persia Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara. Pengaruh Islam juga melebar ke Armenia setelah merebutnya dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah (th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad.

Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja. Umar memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia salat. Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinnah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam. Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.

Wafat
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah salah seorang warga Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara digdaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.

SEJARAH UMAR bin KHATTAB   oleh Muhammad Husain Haekal

SEJAK masa mudanya Haekal tidak pernah berhenti menulis; di samping masalah-masalah politik dan kritik sastra ia juga menulis beberapa biografi. Dari Kleopatra sampai kepada Mustafa Kamil di Timur, dari Shakespeare, Shelley, Anatole France, Taine sampai kepada Jean Jacques Rousseau dengan gaya yang khas dan sudah cukup dikenal. Setelah mencapai lebih setengah abad usianya, perhatiannya dicurahkan kepada masalah-masalah Islam. Ditulisnya bukunya yang kemudian sangat terkenal, Hayat Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad) dan “Di Lembah Wahyu”. “Dua buku yang sungguh indah dan baru sekali dalam cara menulis sejarah hidup Muhammad, yang kemudian dilanjutkan dengan studi lain tentang Abu Bakr dan Umar. Suatu contoh bernilai, baik mengenai studinya atau cara penulisannya. Ini merupakan masa transisi dalam hidupnya”, demikian antara lain orang menulis tentang Haekal.

Pada mulanya Sejarah Hidup Muhammad ini telah menimbulkan reaksi hebat dan kritik tajam di kalangan bangsa Mesir dan dunia Islam umumnya. Tapi semua itu dihadapinya dengan tenang dan di mana perlu dijawabnya dengan penuh tanggung jawab dan rasional sekali.

Dilahirkan di desa Kafr Ghanam bilangan distrik Sinbillawain di propinsi Daqahlia, di delta Nil, Mesir, 20 Agustus 1888, Muhammad Husain Haekal, setelah selesai belajar mengaji Qur’an di madrasah desanya ia pindah ke Kairo guna memasuki sekolah dasar lalu sekolah menengah sampai tahun 1905. Kemudian meneruskan belajar hukum hingga mencapai lisensi dalam bidang hukum (1909). Selanjutnya ia meneruskan ke Fakultas Hukum di Universite de Paris di Perancis, lalu dilanjutkan pula sampai mencapai tingkat doktoral dalam ekonomi dan politik dan memperoleh Ph. D. dalam tahun 1912 dengan disertai La Dette Publique Egyptienne. Dalam tahun itu juga ia kembali ke Mesir dan bekerja sebagai pengacara di kota Mansura, kemudian di Kairo sampai tahun 1922.

Semasa masih mahasiswa sampai pada waktu menjalankan pekerjaannya sebagai pengacara, ia terus aktif menulis dalam harian-harian Al-Jarida yang dipimpin oleh Ahmad Lutfi as Sayyid, As-Sufur dan Al-Ahram. Umumnya ia menulis dalam masalah-masalah sosial dan politik, di samping juga memberikan kuliah dalam bidang ekonomi dan hukum perdata (1917-22). Tahun itu juga ia dipilih sebagai pemimpin redaksi harian As-Siasa sebagai organ resmi Partai Liberal. Dalam tahun 1926 mendirikan mingguan As-Siasa, yang dalam bidang kulturil besar sekali pengaruhnya ke seluruh negara-negara Arab. Ia aktif dalam bidang jurnalistik sampai tahun 1938.

Download

  1. August 10, 2013 at 09:48

    Umar Bin Khattab juga terkenal dng ketegasannya, dia adil, menaungi orang orang miskin, tidak sombong dengan jabatannya, bahkan beliau berhutang padahal dia adalah seorang kepala negara. bisa di bayangkan, kepala negara punya hutang… subhanallah…semoga bisa menjadi teladan bagi pemimpin kita. gan, ini link untuk film umar bin khattab yang lengkap http://www.filmumarbinkhattab.com/ semoga bermanfaat. semoga kita bisa mencontoh beliau.

    Like

  2. vitavirgo
    May 14, 2013 at 09:32

    senandainya negriku memiliki pemimpin layaknya UMAR BIN KHATTAB….. Negri ini pasti……akan disegani seluruh dunia………

    Like

  3. March 14, 2013 at 22:42

    ketika umar mewariskan kekuasaan wilayah yg d taklukannya semua penguasa di timur maupun barat menginginkannya.namun ketika umar ra mewariskan harta mulianya yaitu ilmu agama yg beliau pelajari dari sohiba yaitu rasulullah maka dari sejuta orang hanya satu yg mencari,umar adalah lambang keadilan,kesederhanaan,kezuhudan,keberanian dan satu hal yg kadang kita lupa yaitu kecerdasan beliau sehingga dlm setiap masalah rakyatnya baik yang islam yahudi atau nasrani beliaulah tempat berunding

    Like

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment